Rabu, Oktober 12, 2011

Cinta

CintaNya Cahaya Yang Menerangi!

dicopy dari www.duniasastra.com

Hati yang tercerahkan oleh cahaya Cinta, lebih berharga daripada semua kilau permata di dunia.

Tak ada penyembuh yang lebih baik daripada kehadiran orang yang dikasihi bila seorang pecinta sakit . Dan Tak seorang pun dapat mempercayai suatu perlindungan, betapa pun besarnya, kecuali perlindungan yang diberikan oleh Cinta.

Semua ‘kekuatan ajaib” -ada dan tercipta karena dorongan Cinta.
Betapa seorang induk ayam akan bertarung mati-matian dengan musang demi mempertahankan kelangsungan hidup anaknya.
Betapa ruang waktupun takluk dalam genggaman cinta, pernahkah kau rasakan ketika kekasih berada disisi?. Satu hari berpisah dalam Cinta sama dengan seribu tahun, dan seribu tahun bersama Kekasih terasa hanya sehari. Perjalanan ribuan kaki terasa hanya beberapa kaki, dan beberapa kaki terasa ribuan kaki tanpa kehadiran-Nya..

Dalam kesadaran Cinta. bentuk Cinta yang paling hakiki adalah Cinta kepada-Nya sebagai bentuk total penyerahan diri terhadap Sang Penggenggam Hidup, sedang cinta pada insan dan alam semesta menciptakan keadaan surgawi- apabila berlandaskan Cinta ; menjadi kabut duniawi bila menjelma hasrat nafsu.

Aku tak pernah tahu seberapa kerasnya hati ini, apakah sekeras baja?….bila ya,maka aku akan mengharap api cinta melelehkannya hingga ku dapat membentuk dan menjadikannya kembali dingin. Bila hatiku selembut lilin yang mudah meleleh ketika tersentuh api maka kuyakin dengan sumbu yang ideal,maka kudapat mempertahankan nyalanya hingga habis terbakar……Ataukah hatiku seperti kertas? Menyala dengan cepat lalu menjadi asap sekejap.

Dalam keheningan ini, kuingin kau tahu bahwa Cinta-Nya pada kita laksana bara api yang saling terkait , yang terangnya adalah cahaya atas cahaya. Bila api cinta ini menyala, maka Sang Terkasih akan menerangi jalan dan kegelapanpun lenyap.
Mungkinkah kita dapat mempertahankan api cinta kita, untuk tetap menyatu dalam cahaya keterpisahan-Nya?….

Kala jiwa terbangun dalam keterjagaan malam, Pernahkah jiwa bertanya : “Mengapa tiba-tiba hati ini selembut kapas?!”,….”Sihir macam apakah yang melemahkan kemudaan dari bahu dan mematahkannya hingga hancur berkeping-keping?!”…

Tolaklah kenyataan ini, maka retaklah cermin itu, bukankah merupakan kesia-siaan belaka, seumpama wajah rupawan berkaca pada cermin yang retak ?. Dan Bagiku jiwa yg resah…. dapatkah jiwa memandang diri sebelum memandang orang lain?!…..dan dapatkah kau bangkit dari kematianmu sebelum kau menuju pada kematian yang sesungguhnya?!”…...

Rahasia setiap pencapaian dalam setiap agama dan mistisme adalah Cinta. Konon tanpa Cinta sang pencari akan menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jalur ini, dan akan selalu gagal untuk memusatkan pikiran mereka pada satu kesadaran.

Laksana “mata ketiga”, pesan telepati yg disampaikan kepada kekasih menghadirkan bunga-bunga Imajinasi, pikiran, mimpi dan visi seorang pecinta, semuanya mengungkapkan segala sesuatu tentang Dia yang dicintainya.

Tetapi cinta memaksa pecinta, menahan visi tentang kekasihnya di depan pandangan-Nya yang tertutup oleh pandangannya. Cintanya sendiri adalah Cermin pemantul bagi bayang yg bercerita tentang diri, ,orang lain serta lingkungan yang dikasihinya.

Dan aku menyadari tiada daya yang lebih besar daripada Cinta. Semua kekuatan muncul ketika cinta bangkit di dalam hati.
Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di dalam Cinta!

Dalam tangisku ini, Ya Allah, anugerahilah jiwa hambamu ini dengan hangatnya CintaMu,
dan mencintai mereka yang mencintaiMu,
dan mencintai apapun yang mendekatkan aku padaMu,
dan jadikan cintaMu lebih berharga bagiku daripada air segar bagi dahaga

Rahasia Kesuksesan Nabi Sulaiman

Rahasia Kesuksesan Nabi Sulaiman


Nabi Sulaiman adalah putra Nabi Daud. Ia adalah orang yang telah diberi hikmah, sebuah karunia besar yang tidak diberikan kepada semua orang, sebagaimana disebut dalam Al-Quran:

Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yg lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka (Daud dan Sulaiman) telah Kami berikan Hikmah dan ilmu. (QS 21:79).

Allah memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, maka ia benar-benar telah dianugerahi nikmat yang banyak (QS 2:269).

Saat berumur 11 tahun Sulaiman as telah mampu membuat keputusan hukum atas sebuah peselisihan yang terjadi di masyarakatnya (Ensiklopedi Nabi-nabi Allah, Ahmad Bahjat, hal 577). Hal tersebut dikisahkan dalam Al-Quran:

Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yg diberikan oleh mereka itu, (QS 21:78).

Setelah dewasa, Sulaiman menjadi nabi dan raja bagi bangsa Israel yang sukses, bergelimang kekuasaan dan harta. Al-Quran melukiskan kekuasaan nabi Sulaiman dengan kemampuannya mengendalikan angin, berbicara dengan binatang, dan menguasai bangsa jin.

Bagaimana menurut Kitab Perjanjian Baru yang banyak memuat kisah Sulaiman? Berdasarkan Kitab itu, Steven K. Scott menulis sebuah buku berjudul (terjemahan dalam bahasa Indonesia) Rahasia Kesuksesan, Kemakmuran, dan Kebahagiaan Raja Sulaiman, Manusia Terkaya yang Pernah Ada.

Apa saja rahasianya? Inilah daftar ringkasnya:

* Ketekunan

Apakah Anda melihat seorang yang tekun dalam pekerjaannya? Dia seharusnya berdiri di depan raja. --Kitab Amsal Sulaiman 22:29

Orang yang tekun berhak mendapat perhargaan dari raja, sebuah imbalan tertinggi dalam sebuah masyarakat monarki seperti jaman dahulu.

Orang Arab mengenal pepatah Man Shabara Dhafara, yang terjemahan bebasnya adalah siapa yang sabar, tekun, ulet, dialah yang akan meraih sukses.

Ketekunan adalah kunci pertama dan utama untuk meraih keberuntungan dan kesuksesan. Secerdas apapun orang, jika tidak memiliki ketekunan, maka ia akan sulit menemui keberhasilan.

Ketekunan adalah ketrampilan yang dapat dipelajari dengan mengkombinasikan: keuletan kreatif, usaha cerdas yang direncanakan dengan tepat, dan efektif untuk mendapatkan hasil yang murni dan berkualitas tinggi.

* Memiliki Visi

Tanpa visi, orang akan mati. --Kitab Amsal Sulaiman 29:18

VISI adalah tujuan yang pasti dan jelas dengan suatu rencana danjadual rinci untuk mencapai tujuan itu.

* Memiliki Harapan

Harapan yang tak terpenuhi menyakitkan hati; tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. --Kitab Amsal Sulaiman 13:12

Orang Islam megenal ayat:

Janganlah kamu berputus asa dari rakhmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yg ingkar. --QS Yusuf 87

HARAPAN adalah keyakinan logis dan pasti bahwa visi spesifik (tujuan, keinginan, atau janji) akan dicapai atau dipenuhi dalam waktu tertentu.

* Komunikasi yang Efektif

Hati orang bijak mengajari mulutnya dan menambahkan kemampuan membujuk pada bibirnya. --Kitab Amsal Sulaiman 16:23

Suatu jawaban yang halus menghilangkan kegusaran, tetapi kata-kata yang buruk akan memicu kemarahan. --Kitab Amsal Sulaiman 15:1

Suatu kata yang diutarakan dengan tepat adalah seperti apel emas dalam lukisan dari perak. --Kitab Amsal Sulaiman 25:11

Dia yang menjawab suatu masalah sebelum dia mendengarnya, itu adalah tindakan yang bodoh dan memalukan untuk dia. --Kitab Amsal Sulaiman 18:13

Ketika ada banyak kata-kata, kesalahan tak terhindarkan. Tetapi, dia yang mengontrol bibirnya adalah bijak. --Kitab Amsal Sulaiman 10:19

Suatu lidah yang sehat adalah pohon kehidupan. --Kitab Amsal Sulaiman 15:4

* Bermitra dengan Orang Baik dan Orang yang Tepat

Jauhi mitra yang:

(1) tidak memiliki integritas,
(2) pemarah dan pendendam,
(3) orang bodoh atau bebal,
(4) menawarkan banyak hasil dengan sedikit bekerja atau jalan pintas,
(5) memiliki rayuan yang ekstrem,
(6) cenderung pada gosip dan membesar-besarkan rumor,
(7) tidak taat pada aturan, hukum, dan tata krama.

* Berbahagialah

Sebuah hati yang bahagia adalah obat yang manjur; tetapi semangat yang rusak mengeringkan tulang. --Kitab Amsal Sulaiman 17:22

Orang Jawa mengenal istilah: nrimo ing pandhum. Selalu bergembira dengan apapun yang diberikan Tuhan kepadanya.

Orang Islam mengenal istilah La Tahzan atau jangan bersedih.

KEBAHAGIAAN adalah kesenangan terdalam yang konsisten, terus-menerus, dan abadi.

* Miliki 4 Sifat

(1) Kebaikan,
(2) Kejujuran,
(3) Murah Hati,
(4) Keramahan.

* Mampu Mengatasi Konflik

(1) Memahami konsekuensi potensial dari konflik,
(2) Carilah nasehat sebelum terlibat dalam konflik,
(3) Pertahankan tujuan win-win solutions bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik,
(4) Jangan menanggapi kebodohan dalam cara dia menyerang,
(5) Jangan ungkapkan informasi rahasia,
(6) Jangan memperpanjang konflik,
(7) Beri hadiah tak terduga,
(8) Segera memaafkan.

* Jangan Rakus

Demikianlah jalan dari setiap orang yang rakus akan keuntungan; yang mengambil nyawa orang yang memilikinya. --Kitab Amsal Sulaiman 1:19

KESERAKAHAN adalah suatu keinginan yang sangat besar sehingga menciptakan kerelaan untuk melakukan segala yang diperlukan guna mendapatkannya.

* Jangan Sombong

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan kesombongan mendahului kejatuhan. --Kitab Amsal Sulaiman 16:18

Inspirasi dari Steve Jobs

***Steve Jobs: “Buah terbaik kehidupan adalah kematian***

Seorang mahasiswa kami mengirim pidato Steve Jobs di Stanford Univ. Sebagai penggemar produk Apple saya tertarik menonton langsung pidatonya di youtube. Pidato ini yang sudah diunduh 10.700.000 Orang. Durasinya hanya 15 menit. Sungguh inspiratif.

Salah satu isi pidato Steve yang menarik adalah, dia berkata buah terbaik kehidupannya bukan APPLE atau karya besar lainnya. Dia mengatakan, kematianlah buah terbaik kehidupan. Dia menekankan betapa tidak mudahnya menghadapi kematian. Steve bersaksi, Ketika berumur 17, dia membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar”

Ungkapan itu membekas dalam diri Steve dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, dia selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?”

Semoga pidato SJ ini bermanfaat bagi rekan yang belum pernah membaca dan menonton videonya.

Pidato Steve Jobs di Acara Wisuda Stanford University

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda.

Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO?

Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena kecelakaan dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi. Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun dijanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya.

Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran karena ingin bayi perempuan. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang:

‘kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut’ apakah Anda berminat? Mereka menjawab: ‘Tentu saja’

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi.

Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua (angkat) saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan- habis untuk biaya kuliah.

Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya mengembalikannya.

Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, dan yakin bahwa itu pilihah yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.

Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya.

Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh: Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya.

Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat.

Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu.

Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang.

Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan.

Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya.

Dalam satu tahun pertama, semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.

Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya saya gagal mengambil kesempatan.

Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya.

Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya.

Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya. Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya.

Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa.

Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan.

Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai.

Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti!

Cerita Ketiga Saya: Kematian

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar”

Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?”.

Bila jawabannya selalu “tidak”; dalam beberapa hari berturut- turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada.

Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda

akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Paradokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati.

Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut.

Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi.

Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi. Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna:

Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar.

Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain.

Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan.

Semua hal lainnya hanya nomor dua. Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama ”The Whole Earth Catalog” , yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat.

Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi The Whole Earth Catalog & quot dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang.

Di bawahnya ada kata-kata:

Stay Hungry. Stay Foolish (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh). Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu. Stay Hungry. Stay Foolish. (Steve Jobs)

**************

Moga Berguna: